Oleh: Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si.
Theoritical and Methodological Issues on Family Resilience membahas teori dan isu metodologis tentang ketahanan keluarga dalam menghadapi perubahan sosial dan tantangan krisis.
Perubahan Struktur Keluarga
Keluarga menghadapi tekanan dari perkembangan teknologi, industrialisasi, dan globalisasi yang menyebabkan perubahan dalam peran keluarga serta memperlemah ikatan sosial tradisional. Perubahan ini menciptakan ketidakpastian dan kompleksitas dalam kehidupan keluarga, yang memunculkan tantangan dalam menjaga ketahanan keluarga.
Teori Ketahanan Keluarga
Ketahanan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk menghadapi dan bangkit dari situasi sulit. Ini melibatkan proses adaptasi positif dalam kondisi sulit. Ketahanan keluarga dikembangkan dari penelitian tentang ketahanan individu dan kini diperluas untuk memahami bagaimana keluarga berfungsi sebagai unit untuk bertahan dari krisis.
Model Ketahanan Keluarga
Model ABCX dan T-Double ABCX dikembangkan untuk memahami bagaimana keluarga merespon stres dan krisis. Model ini mengidentifikasi faktor-faktor stres, sumber daya keluarga, dan mekanisme penilaian sebagai elemen penting dalam ketahanan. Ketahanan dipengaruhi oleh faktor perlindungan (seperti kekompakan dan nilai bersama) dan faktor pemulihan (seperti dukungan sosial).
Kerangka Ketahanan Keluarga
Kerangka ketahanan keluarga membantu dalam upaya intervensi untuk memperkuat fungsi keluarga, khususnya bagi keluarga rentan. Prinsip dasarnya adalah kolaborasi dalam keluarga, adaptasi terhadap stres, dan pengembangan nilai-nilai serta pola komunikasi yang mendukung ketahanan.
Evaluasi Kritis dan Arah Penelitian Masa Depan
Isu ketahanan keluarga masih menghadapi kritik terkait definisi yang ambigu, perbedaan konsep, dan kebutuhan untuk pendekatan multidisiplin dalam penelitian. Penting untuk mengembangkan indikator yang dapat mengukur ketahanan secara holistik agar dapat memperbaiki kualitas intervensi.
Ketahanan Keluarga dalam Krisis
Studi kasus di Indonesia menunjukkan bahwa keluarga mampu menggunakan strategi coping berbasis masalah dan emosi untuk menghadapi konflik sosial dan bencana alam. Dukungan sosial memainkan peran penting dalam membantu keluarga bertahan dan pulih dari krisis.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penguatan ketahanan keluarga memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pengembangan kebijakan, program intervensi, dan penelitian berkelanjutan untuk memahami proses ketahanan keluarga secara komprehensif.
Untuk memepalajari selengkapnya, file Theoritical and Methodological Issues on Family Resilience dapat diakses pada link berikut:
Theoritical and Methodological Issues on Family Resilience (PDF)
#KeluargaIndonesia #KeluargaReligiusHierarkisHarmonis #KetahananKeluarga #KNPKIndonesia