ParenTing (Parents Training): Pelatihan bagi Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Digital

Oleh: Refdila Rezeky

Sumber: Freepik

Era digital merupakan kondisi dimana sebagian besar masyarakat menggunakan sistem digital dalam kehidupan sehari-hari. Era digital erat kaitannya dengan teknologi yang berkembang pesat dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya perubahan tatanan kehidupan yang besar dalam kehidupan masyarakat baik secara langsung maupun secara tidak langsung (Widyaningsih and Septarianto 2023). Dengan kemajuan teknologi, perangkat elektronik yang beragam terintegrasi dengan ukuran yang semakin kecil. Salah satunya smartphone, yang multifungsi dapat digunakan sebagai kamera, audiocall, videocall, radio, televisi dan banyak lainnya. 

Perkembangan teknologi yang pesat membawa banyak pengaruh positif dalam kehidupan masyarakat. Dengan perkembangan teknologi masyarakat dapat dengan mudah bertukar kabar dan informasi dari berbagai belahan dunia. Selain itu, melalui perkembangan teknologi kegiatan yang sebelumnya harus dilakukan secara tatap muka dapat dilakukan secara daring (dalam jaringan) seperti rapat, berbelanja, belajar dan lainnya. Sehingga dengan perkembangan teknologi membuat tidak adanya batas ruang dan waktu. 

Selain banyak memberikan dampak positif, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi yang ada juga dapat menimbulkan dampak negatif. Smartphone merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi dalam kehidupan yang menyentuh hampir seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan orang tua sekalipun tidak luput dari pengaruh smartphone. Disamping memudahkan informasi, komunikasi, sumber belajar, dan media hiburan smartphone memberikan berbagai macam ancaman dampak negatif bagi penggunanya apabila tidak dikontrol dengan baik.

Smartphone atau yang biasa kita kenal dengan istilah gadget, memiliki banyak pengaruh negatif untuk setiap kalangan usia ketika tidak digunakan dengan baik. Orang tua bahkan dengan sengaja memberikan gadget untuk balita usia 3-5 tahun dengan alasan agar anaknya menjadi nyaman dan mereka dapat bekerja dengan tenang. Penelitian oleh (Anggrasari and Rahagia 2020) menemukan bahwa anak yang berada pada intensitas sedang dalam penggunaan gadget yaitu lebih dari 30 menit dalam sehari den mengalami keterlambatan dalam aspek bicara dan bahasa. 

Penggunaan gadget juga dapat mempengaruhi perilaku sosial anak, seperti yang ditemukan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh (Saniyyah, Setiawan, and Ismaya 2021) tentang dampak penggunaan gadget terhadap perilaku sosial anak di desa Jekulo Kudus bahwa penggunaan gadget dapat mengganggu mengganggu kesehatan anak seperti mata yang mudah lelah dan sedikit mengeluarkan air. Selain itu, penggunaan gadget mengakibatkan jam tidur yang berkurang dan jam belajar anak yang berubah. Penggunaan gadget juga menyebabkan anak mengalami gangguan emosional yaitu lebih mudah marah.

Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh (Rini, Pratiwi, and Ahsin 2021) tentang dampak gadget terhadap anak usia sekolah dasar menemukan bahwa penggunaan   gadget   dapat   berdampak   bagi perkembangan  sosialnya,  seperti  kurang  aktif  dalam    bersosialisasi  dan  kurang  aktif secara  fisik,  lupa  dengan  lingkungan  sekitarnya  dan  kurangnya  waktu  bermain  bersama  teman-temannya. Sebuah penelitian oleh (Kurniawati 2020) yang membahas pengaruh gadget terhadap prestasi siswa menunjukkan bahwa untuk beberapa orang siswa gadget memiliki dampak positif yang menunjang prestasi dan sebaliknya terdapat siswa yang mengalami penurunan prestasi setelah penggunaan gadget.

Penggunaan gadget juga memiliki dampak negatif untuk kalangan remaja. Sebagaimana penelitian oleh (Aisyah and Wijayani 2023) menemukan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengurangi waktu yang seharusnya dihabiskan untuk aktivitas fisik. Remaja juga cenderung lebih memilih berinteraksi dengan gadget daripada berpartisipasi dalam kegiatan fisik. Sehingga hal ini dapat memicu peningkatan risiko obesitas di kalangan remaja. Selain itu, penggunaan gadget di malam hari dapat mengganggu ritme alami tidur yang mengakibatkan banyak remaja mengalami kesulitan tidur. Selanjutnya, penggunaan gadget juga berdampak pada kesehatan mental remaja. Gangguan mental seperti kecemasan dan depresi dapat meningkat akibat tekanan yang diberikan oleh media sosial, konten yang tidak sehat, dan juga kurangnya interaksi sosial yang bersifat langsung. 

Berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dipaparkan sebelumnya, terdapat banyak dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan. Oleh karena itu, penting adanya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget terhadap anak. Orang tua sebagai sekolah dan pendidik pertama bagi anak-anaknya (Asia, Suryati, and Duku 2022) memiliki peran yang begitu besar dalam kehidupan seorang anak. Bagaimana seorang anak tumbuh dan berkembang baik itu dari emosional, pemikiran dan spiritual salah satunya dipengaruhi oleh bagaimana orang tua dalam mendidiknya. Dengan demikian, di era digital saat ini penting memberikan pendidikan bagi orang tua dalam mendidik anaknya.

Orang tua memiliki peran vital dalam mengontrol setiap tindakan yang dilakukan anak-anaknya. Perang sebagai orang tua merupakan tugas seumur hidup untuk mendidik anak-anak yang sudah dititipkan oleh yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, pada era digital ini sangat penting untuk memberikan edukasi kepada orang tua bagaimana cara mengatasi agar anak-anaknya tidak berinteraksi secara berlebihan dengan gadget. Sebagaimana hasil dari sebuah penelitian oleh (Kurniawati 2020) menunjukkan bahwa pada beberapa orang anak gadget memberikan dampak positif terhadap peningkatan prestasi anak tersebut. Edukasi terhadap orang tua dapat diberikan melalui Gerakan PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) yang berada langsung di bawah naungan Menteri Dalam Negeri.

Penggunaan gadget dalam kehidupan merupakan hal yang tidak bisa dielakkan. Akan tetapi, penggunaan gadget dapat dikontrol sehingga meminimalisir dampak negatif yang akan muncul. Dalam gagasan ini orang tua merupakan sasaran utama sebagai langkah pengontrolan penggunaan gadget bagi anak-anak. Pendidikan yang diberikan kepada orang tua dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, 1) Pengenalan, orang tua diberi edukasi tentang bahayanya penggunaan gadget yang berlebihan bagi tumbuh kembang anak. 2) Treatment, pada tahapan berikutnya diberikan edukasi kepada orang tua tentang cara pendekatan kepada anak sesuai dengan rentang usia dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak agar tidak bermain gadget secara berlebihan. Orang tua dapat diberikan edukasi tentang tips mengontrol penggunaan gadget terhadap anak seperti melakukan batasan   waktu   penggunaan gadget, selektif   dalam memilih aplikasi gadget pada anak,  menemani  anak  dalam  penggunaan gadget, melatih   tanggung   jawab   anak dan membangun interaksi   sosial (Hidayatuladkia, S. T., Kanzunnudin, M., & Ardianti, S. D. 2021). Selain itu perlu juga bagi orang tua untuk mengarahkan anak-anak pada kegiatan alternatif yang lebih produktif dan interaktif dan menjadi teladan dalam penggunaan teknologi. 3) Konseling, jika terdapat hal yang akan didiskusikan lebih lanjut mengenai anak-anak dan gadget orang tua diberikan sesi untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang dialami. 

Sebagai penutup, sangat penting untuk menyadari pentingnya peran orang tua dalam melakukan pengontrolan terhadap penggunaan gadget untuk menghindari dampak negatif yang mengancam tumbuh kembang anak-anaknya. Dengan edukasi yang tepat, orang tua dapat memahami dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan dan menerapkan strategi yang efektif dalam membatasi penggunaan gadget bagi anak. Mengarahkan anak-anak pada kegiatan alternatif yang lebih produktif dan interaktif, serta menjadi teladan dalam penggunaan teknologi adalah beberapa contoh langkah yang dapat diterapkan. Melalui upaya bersama dan saling mendukung kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan seimbang untuk tumbuh kembang anak di era digital ini.



Daftar Pustaka

Aisyah, Indyana Ummi, and Nur Qoni’ah Wijayani. 2023. “Penggunaan Gadget Terhadap Kualitas Tidur Dan Kesehatan Mental Remaja.” Jurnal Multidisiplin Ilmu Sosial 2(9):31–40.

Anggrasari, Anggun Pranessia, and Rasi Rahagia. 2020. “Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Bicara Dan Bahasa Anak Usia 3-5Tahun.” Indonesian Journal of Professional Nursing 1(1):18. doi: 10.30587/ijpn.v1i1.2016.

Asia, Nur, Suryati, and Sumaina Duku. 2022. “AL-IMAN : Jurnal Keislaman Dan Kemasyarakatan.” Jurnal Keislaman Dan Kemasyarakatan 6(2):160–82.

Hidayatuladkia, S. T., Kanzunnudin, M., & Ardianti, S. D. (2021). Peran orang tua dalam mengontrol penggunaan gadget pada anak usia 11 tahun. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan5(3), 363-372.

Kurniawati, Dian. 2020. “Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Prestasi Siswa.” Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 2(1):78–84. doi: 10.31004/edukatif.v2i1.78.

Rini, Nita Monita, Ika Ari Pratiwi, and Muhammad Noor Ahsin. 2021. “Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perilaku Sosial Anak Usia Sekolah Dasar.” Jurnal Educatio 7(3):1236–41. doi: 10.31949/educatio.v7i3.1379.

Saniyyah, Latifatus, Deka Setiawan, and Erik Aditia Ismaya. 2021. “Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perilaku Sosial Anak Di Desa Jekulo Kudus.” Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3(4):2132–40.

Widyaningsih, Nina, and Tomi Wahyu Septarianto. 2023. “Parenting Peran Orang Tua Di Era Digital.” Indonesian Journal Of Community Service 3(2):104–9.

#KeluargaIndonesia #KeluargaReligiusHierarkisHarmonis #KetahananKeluarga #KNPKIndonesia

Get in Touch

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_img

Info Terkait

Get in Touch

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Info Lainnya